PENGUMUMAN PDHK 2016 :
- 14 Juli PD biasa
Pengunjung sejak 15 Juni 2011
Facebook Anggota PD :
Labels
- Artikel (2)
- Forum PDHK (1)
- Foto PD (4)
- Gallery (2)
- Info Blog PDHK (1)
- Info PDHK (1)
- Lagu Rohani (5)
- Nonton Bareng (1)
- Paskah (1)
- pdhk (1)
- Pengetahuan Alkitab (1)
Kau dambaanku - True worshippers
Satu hal yang s’lalu ku rindu
KehadiranMu
Satu hal yang jadi hasratku
MenyenangkanMu
Yesus Kau dambaanku
Ku sujud menunggu
Curahkan urapanMu
Saat ku sembahMu
HadiratMu melingkupiku
Menenangkanku
Kini ku membawa hidupku
Basuh diriku
Download MP3 : disini
Ucapan ‘Happy Easter’, salah kaprah?
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Sudah Selesai
Ada sebuah tulisan yang menarik hasil Googling , yang menceritakan keadaan Yesus disaat-saat terakhir.
Kalau dalam peperangan -- ini merupakan akibatnya.
Kalau sebuah simphony -- ini menit di antara not terakhir dan tepukan tangan
pertama.
Kalau dalam perjalanan -- bagian ini merupakan saat melihat rumah kita.
Kalau sebuah badai -- ini merupakan saat matahari muncul, menembus awan-awan.
Tetapi tidak demikian halnya. Halnya mengenai seorang Mesias. Dan ini adalah
desah kegirangan.
"Ya Bapa!" (SuaraNya serak ... )
Suara yang membangkitkan orang mati.
Suara yang mengajar mereka bersedia.
Suara yang berteriak terhadap Tuhan.
Sekarang suara itu mengatakan, "Ya Bapa!"
"Bapa"
Keduanya bersatu kembali.
Yang ditinggalkan ditemukan kembali.
Perpecahan sudah dijembatani.
"Bapa"
SenyumNya lemah. "Sudah selesai."
Burung-burung gagak si Iblis sudah dihalau.
Setan-setan neraka sudah dibelenggu.
Kematian terkutuk.
Matahari keluar lagi.
Sang Putera bebas.
Sudah selesai.
Seorang malaikat menghela napas panjang.
Sebuah bintang mengusap air mata.
"Bawa saya pulang".
Ya, bawalah Dia pulang.
Bawalah Pangeran ini kepada RajaNya.
Antarlah Putera ini kepada BapaNya.
Bawalah peziarah ini kembali ke rumahNya.
(Ia patut mendapat istirahat)
"Bawa saya pulang."
Marilah, hai sepuluh ribu malaikat!
Mari dan bawalah sang trubadur ke dalam pelukan BapaNya!
Sampai jumpa, hai anak palungan.
Diberkatilah Engkau, duta yang kudus.
Pulanglah Engkau, penakluk kematian.
Istirahatlah prajuritku yang baik.
Perang sudah usai.
Labels: Artikel