Foto PD Kamis 26 April 2012

Jumat, 27 April 2012




Kau dambaanku - True worshippers

Minggu, 22 April 2012

Satu hal yang s’lalu ku rindu
KehadiranMu
Satu hal yang jadi hasratku
MenyenangkanMu

Yesus Kau dambaanku
Ku sujud menunggu
Curahkan urapanMu
Saat ku sembahMu

HadiratMu melingkupiku
Menenangkanku
Kini ku membawa hidupku
Basuh diriku





Download MP3 : disini



Ucapan ‘Happy Easter’, salah kaprah?

Minggu, 08 April 2012

Memang ada orang yang menduga bahwa Easter berasal dari nama dewi Isthar (dari Sumeria) atau dewi Eostre/ Astarte (dari Teutonik). Memang sekilas bunyinya mirip, seperti halnya juga, bahwa besar kemungkinan kata “Easter” berakar dari kata “Eostur”, yang berarti “musim kebangkitan” (season of rising) yang mengacu kepada musim semi. Maka kata “Easter” digunakan di Inggris, “Eastur” di bahasa Jerman kuno, sebagai kata lain musim semi. Sedang di negara- negara lain, digunakan istilah yang berbeda: “Pascha” (bagi Latin dan Yunani), ” Pasqua” (Italia), “Pascua” (Spanyol), “Paschen” (Belanda), …dst yang semua berasal dari kata Ibrani (“Pesach”) yang artinya “Passover”.
Jika kita melihat kepada bahasa Jerman, kata Ostern (yang artinya Easter) berasal dari kata Ost (east atau terbitnya matahari), dan berasal dari bentuk kata Teutonik yaitu erster (artinya yang pertama/ first) dan stehen (artinya berdiri/ stand) yang kemudian menjadi ‘erstehen’ (bentuk kuno dari kata kebangkitan/ resurrection), yang kemudian menjadi ‘auferstehen’ (kata kebangkitan dalam bahasa Jerman sekarang). Jadi kata Ester/Eostur dalam bahasa Inggris yang berubah menjadi Easter, adalah setara dengan kata Oster dalam bahasa Jerman yang kemudian menjadi Ostern.
Dengan demikian bukan berarti karena sebutan Easter mirip dengan Isthar atau Eostre, maka ucapan “Happy Easter” berkaitan dengan penyembahan berhala. Sebab bagi umat Kristen, perayaan Easter/ Pascha/ Paska itu bersumber dari penggenapan nubuat Perjanjian Lama di dalam kurban Salib Kristus yang memberikan buah Kebangkitan. Jangan lupa bahwa sedikit banyak nama hari- hari dalam bahasa Inggris semua dapat dihubungkan dengan asal- usul pagan. Sebab Sunday, berkaitan dengan matahari (Sun), Monday, dengan bulan (moon), Tuesday dengan dewa Tiu, Wednesday dengan dewa Woden, Thursday dengan dewa Thor, Friday dengan Freya, Saturday dengan Saturnus. Jadi jika mau konsisten, sebaiknya mereka yang menolak menyebut Easter, juga menolak semua nama hari dalam bahasa Inggris yang kedengarannya juga berbau pagan.
Mungkin menarik untuk diketahui bahwa William Tyndale (1494-1536), seorang tokoh pemimpin Protestan, ahli dan penerjemah Kitab Suci yang terkenal, adalah yang pertama kali memasukkan kata “Easter” di dalam Kitab Suci terjemahan bahasa Inggris, dan bersamaan dengan itu ia juga menyebutkan kata Passover. Jadi penggunaan kata “Easter” itu bukan ‘penemuan’ Gereja Katolik.
Selanjutnya perlu diketahui bahwa secara prinsip, Gereja menguduskan hal-hal yang dulunya mengacu kepada pagan, dengan memberi arti/ makna baru dan mengkonsekrasikannya kepada Tuhan. Seperti bangunan gereja- gereja pada abad- abad pertama yang tidak mereka bangun sendiri, melainkan dulunya bekas kuil- kuil pagan yang sudah ditinggalkan, lalu dirombak dan disesuaikan dengan prinsip dan kebutuhan ibadah Kristiani, dan dikonsekrasikan kepada Kristus.
Dengan demikian, tidak perlulah kita risau jika menggunakan kata “Easter”, karena bagi kita umat Kristiani kata itu tidak mengacu kepada Isthar, tetapi kepada “Eostur”, “erster- stehen/ erstehen” yang artinya mengacu kepada kebangkitan, yaitu Kebangkitan Kristus.
Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- katolisitas.org
Ingrid Listiati telah menyelesaikan program studi S2 di bidang teologi di Universitas Ave Maria - Institute for Pastoral Theology, Amerika Serikat. 






Sudah Selesai

Ada sebuah tulisan yang menarik hasil Googling , yang menceritakan keadaan Yesus disaat-saat terakhir.


Kalau dalam peperangan -- ini merupakan akibatnya.
Kalau sebuah simphony -- ini menit di antara not terakhir dan tepukan tangan
pertama.
Kalau dalam perjalanan -- bagian ini merupakan saat melihat rumah kita.
Kalau sebuah badai -- ini merupakan saat matahari muncul, menembus awan-awan.
Tetapi tidak demikian halnya. Halnya mengenai seorang Mesias. Dan ini adalah
desah kegirangan.

"Ya Bapa!" (SuaraNya serak ... )
Suara yang membangkitkan orang mati.
Suara yang mengajar mereka bersedia.
Suara yang berteriak terhadap Tuhan.
Sekarang suara itu mengatakan, "Ya Bapa!"

"Bapa"

Keduanya bersatu kembali.
Yang ditinggalkan ditemukan kembali.
Perpecahan sudah dijembatani.

"Bapa"

SenyumNya lemah. "Sudah selesai."
Burung-burung gagak si Iblis sudah dihalau.
Setan-setan neraka sudah dibelenggu.
Kematian terkutuk.
Matahari keluar lagi.
Sang Putera bebas.

Sudah selesai.
Seorang malaikat menghela napas panjang.
Sebuah bintang mengusap air mata.

"Bawa saya pulang".
Ya, bawalah Dia pulang.
Bawalah Pangeran ini kepada RajaNya.
Antarlah Putera ini kepada BapaNya.
Bawalah peziarah ini kembali ke rumahNya.
(Ia patut mendapat istirahat)

"Bawa saya pulang."
Marilah, hai sepuluh ribu malaikat!
Mari dan bawalah sang trubadur ke dalam pelukan BapaNya!

Sampai jumpa, hai anak palungan.
Diberkatilah Engkau, duta yang kudus.
Pulanglah Engkau, penakluk kematian.
Istirahatlah prajuritku yang baik.

Perang sudah usai.

 
 
 

Mengenai Saya

이좋은
It's me a simple man
Lihat profil lengkapku
free counters